Legenda

disuatu senja diserambi rumah,
nampak seorang Kakek sedang menikmati suasana langit yang cerah, dan sang cucu sedang sibuk menggeser-geser tabletnya, mereka pun terlihat berbincang akrab,,
"Kakek...?", kata sang cucu,,
"ada apa?, jawab kakek dengan penasaran,
"sedari tadi... kakek lihat kamu menggeser-geser benda itu... apa sebenarnya yang sedang kamu lakukan?", lanjut kakek,,
"ah enggak kek... ini kakek... aku ada tugas sekolah..... tugasnya analisis kemajuan teknologi kek... kira-kira kakek ada ide untuk bahan analisis kah?, jawab sang cucu
"lhoh... kamu itu kelas berapa? kok tugasnya analisis? analisis teknologi lagi?", kakek bertanya dengan penuh heran,,
"saya kan sudah kelas 3 SD kek?, kakek lupa ya...? aku sudah besar loh kek, jawab sang cucu dengan tersenyum,,
 
susana tiba-tiba sunyi, nampak terdiam sang kakek, dia mengercitkan dahi sembari mentap kosong kedepan, seakan sedang mengingat sesuatu yang sudah lama terlupakan,, suasana jingga langit nampak semakin meredup, burung-burungpun juga sudah nampak berbondong-bondong kembali ke sarangnya,,
dikala sang cucu merasa heran dengan raut sang kakek yang tiba-tiba terdiam, kakekpun mencoba kembali bertutur sembari menghela nafas,,
 
"begini saja... kakek akan ceritakan sesuatu, dan setelah kakek selesai bercerita, silahkan kamu simpulkan sendiri, apakah cerita kakek ini bisa kamu jadikan bahan untuk tugas kamu, begitu saja ya?, kata kakek
"emmm... iya deh kek", jawab cucu dengan rasa heran bermcapur penasaran,,
 
sebelum memulai bercerita, sang kakek meminum segelas kopi yang sudah mulai menghangat, dan mencoba menghidupkan sebatang rokok kretek kesukaannya, setelah rokok itu menyala dan mulai mengeluarkan asap dari mulut, sang kakekpun melanjutkan ceritanya,,
 
"kamu pernah mendengar tentang Legenda Orang Timur?, atau... Legenda Bangsa Timur? atau ada juga yang menyebutnya Budaya Timur?", tanya kakek mengawali ceritanya,,
"iya kek... pernah... ada artikel terbaru di perpustakaan digital sekolah, yang rilis tahun 3023 sepintas aku pernah membacanya kek... tapi aku belum membacanya, kelihatannya Legenda itu terasa hidup ya kek?, jawab sang cucu dengan bersemangat,,
"heemm... ", kakekpun tersenyum dengan memendam rasa di hati,,
"kamu tau...? dan kamu harus tau..... bahwa Legenda itu benar-benar pernah ada?, bahwa itu adalah nyata...", kata kakek sembari tersenyum penuh kelegaan,,
 
sang cucu pun berganti terheran, seakan tak mempercayai apa yang dikatakan sang kakek, bagaimana Legenda itu adalah nyata? dan berbagai pertanyaan yang hilir mudik dalam sepintas fikiran sang cucu,,
sebelum sang cucu berkata, sang kakekpun kembali melanjutkan ceritanya,,
 
"kamu tau... bahwa yang ada sekarang ini... seperti mobil yang terbang, sepeda motor yang terbang dan lainnya itu dulunya melaju di darat... benda-benda itu memakai roda, roda itu benda bulat dari karet, dan didalamnya terdapat angin sebagai suspensi dan peredam getaran ketika berkendara, roda itu juga sebagai tumpuan melaju didarat.....", kata kakek
 
sembari sesekali menghisap rokoknya yang perlahan mulai menuju ujung tangan, sang kakek kembali melanjutkan ceritanya,,
 
"Benda itu tergerus jaman... sekarang tergantikan oleh mobil terbang yang melaju diudara,, artinya setiap sesuatu itu selalu menggerus sesuatu yang sebelumnya..... contohnya... teknologi kala itu juga menggerus sesuatu yang menurut kakek bahkan lebih agung dari pada teknologi tersebut..... yang kakek masih ingat, itu sudah berlangsung 1008 tahun yang lalu... sekitar tahun 2015an lah... kala itu muncu dan maraklah di kota ini produk teknologi yang dinamakan matic, kalau sekarang kan kamu bisa lihat semuanya serba automatic?", jelas kakek,,
 
sang cucupun manggut-manggut sembari mencoba membayangkan peristiwa yang dikatakan kakek,,
 
"itulah proses penggerusan masif apa yang disebut Bangsa Timur, Budaya Timur dan atau Orang Timur..... yang perlu kamu ketahui, Budaya Orang Timur itu luhur... luhur itu bukan "hanya" berkenaan dengan tinggi dan banyaknya pengetahuan, namun juga beerkenaan dengan kedalaman pemahaman", kakek berhenti sejenak untuk mengatur nafas,,
 
"dengan adanya kendaraan matic, tak terasa bangsa itu mulai menggerus rasa sabarnya dengan grasa-grusu, grudag-grudug serba ingin cepat..... jika rasa itu hilang perlahan, maka yang terjadi adalah... temperamen orang akan mudah naik, kikisan demi kikisan jiwa yang adiluhung tersebut mulai menjadi "hanya" sebuah wacana dalam masyarakat kala itu", kakek menghentikan ceritanya sejenak sembari meminum kopinya,,
 
"belum lagi hal yang lain... teknologi kala itu masih berupa Android, belum seperti sekarang..... ada macam-macam aplikasi sesuai pertumbuhan teknologi saat itu, ada sebuah aplikasi yang menurut kakek itu awal mula "racun" terkikisnya rasa malu yang dimiliki oleh Budaya Orang Timur..... ada banyak perempuan-perempuan kala itu yang menurut kakek sangat merendahkan harkat pribadi dan agamanya..... tanpa malu dia berjoget, beraksi didepan kamera smartphonenya..... dia tidak lagi menyadari bahwa dirinya seorang perempuan... dia tidak lagi menyadari ada atribut keagamaan yang sedang dikenakannya..... itulah diantaranya yang menyebabkan semua menjadi Legenda.....", kakekpun berhenti bercerita, tatapannya kembali kosong, menerawang ke langit yang jauh.....
 
sang cucu yang sedari terdiam menyimak, pun juga ikut terperana melihat kenyataan tersebut,, seakan mereka sama-sama berdialog dengan dirinya sendiri di alam fikirannya masing-masing,,
 
"oleh karena itu..... ini sudah hampir menginjak tahun 3024... kakek sudah lama sekali merindukan hal-hal tersebut, adanya kesopanan, adanya gotong-royong, adanya tenggang rasa dan lain sebagainnya..... namun biarlah..... semua sudah terjadi, mungkin karena bumi sudah semakin tua... seperti kakekmu ini..... biarlah itu semua menjadi kenangan terindah bagi kakek.....", kata kakek dengan penuh rasa berserah,,
 
"apakah Tuhan sudah tidak sayang lagi pada kita kek?", tanya cucu,,
"mengapa kamu berkata seperti itu?", tanya kakek dengan heran,,
"yaaa... karena Tuhan membiarkan sesuatu yang baik menjadi hilang...", jawab cucu,,
"heemmm... ya bukan begitu", jawab kakek sembari tersenyum,,
"kita sebagai manusia diberi kelebihan oleh Tuhan, salah satunya untuk memilih apa yang baik menurut manusia itu sendiri... walaupun itu belum tentu baik yang sesungguhnya", lanjut kakek,,
"lagian Tuhan kan juga memiliki kewenangan memberikan izin dan ridho, Tuhan memberikan izinnya, namun belum tentu Tuhan juga ridho atas apa yang berlaku, disitulah letak bedanya.....", terang kakek,,
 
"sudahlah... yang penting, sekarang bagaimana dengan tugas sekolahmu? kira-kira apakah cerita kakek bisa kamu jadikan bahan untuk mengerjakan tugas sekolah?, tanya kakek,,
"emmm... kayaknya sih bisa kek..... aku akan kasih judul LEGENDA ITU NYATA...", kata sang cucu sembari tersenyum,,
 
sang kakekpun tersenyum kecil sembari manggut-manggut, dan tak terasa perbincangan itu berakhir dengan semakin redupnya cahaya langit dan semakin bisingnya lalu-lintas mobil terbang, pertanda aktivitas malam semakin menjelang,,
 
 
ipungsweettenan@20200310





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinau Mati

PENGETAHUAN KARAWITAN