localgenius

seperti yang kita ketahui bersama, iblis, jin, setan adalah tidak lebih sempurna dari manusia... sebagai  bangsa penggoda [pengganggu; kalau pakai istilah yang lebih kasar] terhadap manusia..... tetapi apakah kita juga mengetahui bahwa mereka juga “beribadah” kepada Allah [sholat, puasa dan ibadah yang lainnya] dengan cara mereka sendiri..... bukankah menggoda manusia itu juga merupakan salah satu diantara "ibadah" mereka... dalam kisahnya, ketika iblis [azazil] “masih” menjadi makhluk terkasih dan bermukim di surga-surganya Allah, sampai pada suatu saat dia [iblis] "dilaknat" Allah, keadaannya pun berbalik menjadi 360 derajat, sekarang "peran" antagonis telah disandang oleh iblis... apakah kita akan mengira iblis sangat menyukai/senang dengan "peran" barunya ini??? saya kira tidak... siapa yang dengan sadar mau "menjalani" keterpurukan seperti itu, kalau dia bukan makhluk yang sudah tinggi tingkatan "k

beberapa hasil belajar foto panorama   [pulau dewata] foto panorama "welcome to bali"   >> menggunankan kamera casio exilim, penggabungan menggunakan software autostich << foto panorama rumah makan kedawetan, bali   >> menggunankan kamera casio exilim, penggabungan menggunakan software autostich << foto panorama ananta hotel, bali   >> menggunankan kamera casio exilim, penggabungan menggunakan software autostich << foto panorama cityzen renon, bali   >> menggunankan kamera casio exilim, penggabungan menggunakan software autostich <<  foto panorama kuta beach, bali >> menggunankan kamera casio exilim, penggabungan menggunakan software autostich << foto panorama beach walk, bali >> menggunankan kamera casio exilim, penggabungan menggunakan software autostich << foto panorama "L" hotel, bali >> meng

aku tertunduk dalam duduk silaku...  tanpa alas, diatas tegel dingin seirama dengan dinginnya malam... semilir angin malam menghembus perlahan wiru kelambu biru kamarku...... masih ku tertunduk...  kupejam mataku dalam-dalam... menahan gejolak dalam dada..... (beberapa menit kemudian.....) "Blaaarrrr....." masuk aku dalam meditasiaku.....kulihat bintang-bintang menari begitu indah menerangi gelapnya... seakan bergelayutan di langit-langit atmosfer... sejurus kemudian, akupun melayang begitu cepat menuju nuansa biru… disana kutemukan indahnya damai...... entah wujud apa, entah berjenis apa, tapi semua saling memiliki... saling menghormati... saling mengumbar tawa.... riuh rendah aku mendengarnya.... pemandangan yang sangat indah….. tapi... entah kenapa aku mengumpatnya..... aku merasa, aku bukan bagian dari mereka, bukan bagian dari keceriaan mereka..... apakah karena aku datang dari sisi gelap...??? perlahan aku meninggalkan indahnya nuansa biru itu.

terhenti jariku memencet tombol-tombol keyboard komputer dalam beberapa kalimat, sejenak aku terdiam memikirkan.....apa yang akan aku ketik.....? terdiam aku sambil memandangi jari jariku yang terdiam juga..... aku gerakkan jari jariku perlahan... “krek...krek...krek...” sampai sampai aku bisa mendengar suara pergerakan jemariku...... tiba tiba terbersit pertanyaan ganjil ku.... “bagaimana bisa jari-jari itu bekerja sejalan dengan apa yang aku pikirkan?” teknologi bloothot, infra red saja memerlukan beberapa detik untuk transformasi informasi..... sedangkan otak dan tangan sungguh-sungguh sangat cepat, padahal “birokrasinya” dan alurnya sangatlah rumit ,, masya Allah..... sungguh sebuah teknologi yang tidak akan bisa dibuat oleh manusia.... aku merenung kembali...... ada berapa banyak microchip yg tertanam dalam tubuh ku... ternyata aku tak lain dan tak bukan memang hanyalah “robot” yang sudah diprogram dari Arsy... dan macro data ku ternyata juga sud

oh kucing...oh pindang... dulu kucing sangat semangat untuk mendapatkan pindang, pindang belum dimasak saja dia sudah siaga menunggu-nunggu kesempatan mencuri,, bahkan bisa-bisa, kita masih rencana membeli pindang pun si kucing sudah mencium gelagatnya... oalah kucing...kucing... dulu jumlah kucing lebih banyak, sehingga daya saing kucing untuk mendapatkan pindang sangat tinggi,, mereka harus susah-susah berebut, menaikkan bulu-bulunya untuk menakut-nakuti yang mau merebut pindang,, tanpa disadari, pindang telah berpindah ke lain kucing,, oalah kucing...kucing... namun kini beda banget,, kucing sudah tidak punya daya saing lagi, padahal jumlah kucing juga semakin sedikit,, hal ini disebabkan karena jumlah pindang semakin buuuuuanyak dan beragam jenisnya,, ada pindang laut, pindang darat ada juga pindang yang suka kegerahan, segala macam pindang ada... bejibun , seabrek-abrek [istilah orang jakarta), sak taek ndayak (kata orang malang) ju