Perebutan Tahta [klasik]
Pasangan capres cawapres 2014,, lebih mendekati sesuai,, baik itu pasangan Prabowo-Hatta ataupun Jokowi-Jusuf,,
Jika beberapa dekade yang lalu, perebutan tahta itu oleh sesama (angkatan) Darat,, nampaknya kali ini, peta politik negeri kita telah mengalami perkembangan yang merata,, sehingga dominasai (angkatan) Darat, tidak lagi menjadi barometer politik praktis,, dikarenakan ranah politik telah berkembang sampai lintas teritorial,,
Kedua pasangan tersebut diatas telah sesuai (disetting sesuai) menurut habitatnya masing,,
Prabowo (GERINDRA)-Hatta (PAN),,
Jokowi (PDIP)-Jusuf (GOLKAR),,
Lantas, dimanakah letak kesesuaian tersebut?
secara ilmiah, dengan pendekatan disiplin ilmu simbologi dan cocokoligi, bisa dipetakan setidaknya sbb:
Garuda (GERINDRA)-Matahari (PAN),,
Banteng (PDIP)-Beringin (GOLKAR),,
Sebagai masyarakat yang telah "melek" teknologi dan informasi, anda pasti tidak bisa menyangkal lagi, bahwa semuanya telah "sesuai" dengan habitatnya masing-masing,
Bayangkan saja jika Garuda berpasangan dengan Beringin,,
Tentunya butuh penyesuaian beberapa generasi, karena Garuda yang Carnivora, harus melatih diri memakan tumbuhan,,
Pun juga demikian jika Banteng berpasangan dengan matahari,,
Jangankan untuk melaksanakan program kerja...
"untuk komunikasi saja susahnya minta ampun..."
Masih menurut simbologi, pasangan yang memang tidak diharapkan adalah Garuda dengan Bateng,,
Semua itu tak lain dan tak bukan adalah untuk mencegah kawin silang diantara mereka, yang akan mengakibatkan lahirnya (hewan) kutub politik lainnya,,
Dari kawin silang politik itu (Garuda-Banteng) bisa saja memunculkan;
- Gareng
- Ganteng
- Baruda
- atau jenis-jenis lain yang bisa anda tambahkan sendiri menurut literatur mitologi anda,,
Setup pasangan ini, apakah kebetulan?
Tentu tidak.....
Silahkan anda melakukan pengamatan sendiri,, melalui simbologi, gesture dan disiplin ilmu yg anda miliki, dan anda akan dengan mudah merangkai "misteri" drama di panggung ini,,
Setelah anda mendapat simpulan pengamatan tersebut, langkah selanjutnya adalah, jangan mempengaruhi orang lain atas hasil pengamatan anda, gunakanlah untuk anda sendiri.....
Namun jika anda masih juga tidak berhasil menemukan simpul-simpul yang menghubungkan diantara logika-logika anda,,
MAKA, pasrahkan saja semua kehadirat Gusti Allah SWT,,
Semoga Allah masih menyelamatkan negeri yang aneh ini. Amin
ipungsweetenan@24052014
Jika beberapa dekade yang lalu, perebutan tahta itu oleh sesama (angkatan) Darat,, nampaknya kali ini, peta politik negeri kita telah mengalami perkembangan yang merata,, sehingga dominasai (angkatan) Darat, tidak lagi menjadi barometer politik praktis,, dikarenakan ranah politik telah berkembang sampai lintas teritorial,,
Kedua pasangan tersebut diatas telah sesuai (disetting sesuai) menurut habitatnya masing,,
Prabowo (GERINDRA)-Hatta (PAN),,
Jokowi (PDIP)-Jusuf (GOLKAR),,
Lantas, dimanakah letak kesesuaian tersebut?
secara ilmiah, dengan pendekatan disiplin ilmu simbologi dan cocokoligi, bisa dipetakan setidaknya sbb:
Garuda (GERINDRA)-Matahari (PAN),,
Banteng (PDIP)-Beringin (GOLKAR),,
Sebagai masyarakat yang telah "melek" teknologi dan informasi, anda pasti tidak bisa menyangkal lagi, bahwa semuanya telah "sesuai" dengan habitatnya masing-masing,
Bayangkan saja jika Garuda berpasangan dengan Beringin,,
Tentunya butuh penyesuaian beberapa generasi, karena Garuda yang Carnivora, harus melatih diri memakan tumbuhan,,
Pun juga demikian jika Banteng berpasangan dengan matahari,,
Jangankan untuk melaksanakan program kerja...
"untuk komunikasi saja susahnya minta ampun..."
Masih menurut simbologi, pasangan yang memang tidak diharapkan adalah Garuda dengan Bateng,,
Semua itu tak lain dan tak bukan adalah untuk mencegah kawin silang diantara mereka, yang akan mengakibatkan lahirnya (hewan) kutub politik lainnya,,
Dari kawin silang politik itu (Garuda-Banteng) bisa saja memunculkan;
- Gareng
- Ganteng
- Baruda
- atau jenis-jenis lain yang bisa anda tambahkan sendiri menurut literatur mitologi anda,,
Setup pasangan ini, apakah kebetulan?
Tentu tidak.....
Silahkan anda melakukan pengamatan sendiri,, melalui simbologi, gesture dan disiplin ilmu yg anda miliki, dan anda akan dengan mudah merangkai "misteri" drama di panggung ini,,
Setelah anda mendapat simpulan pengamatan tersebut, langkah selanjutnya adalah, jangan mempengaruhi orang lain atas hasil pengamatan anda, gunakanlah untuk anda sendiri.....
Namun jika anda masih juga tidak berhasil menemukan simpul-simpul yang menghubungkan diantara logika-logika anda,,
MAKA, pasrahkan saja semua kehadirat Gusti Allah SWT,,
Semoga Allah masih menyelamatkan negeri yang aneh ini. Amin
ipungsweetenan@24052014
Komentar
Posting Komentar