Sang Penggoda Setan
Setan sangat "bangga" telah menerima tugas mulia, menggoda manusia agar
berbuat jahat dan menyimpang dari garisNYA.
Namun adakah manusia yang penasaran, tentang siapa yang menggoda setan?
Ngatemo.
“sing nggudho setan iku sopo yo?”, katanya dalam hati.
Ngatemo, pemuda yang suka menyendiri itu pun bertanya pada Cak San penjual Gorengan yang juga salah satu takmir masjid Jl. Jombang.
“Cak San, Setan iku tugas e lak nggudo menungso ya… terus saiki, sing nggudho setan iku sopo cak?”, dengan nada bersemangat.
“sing ngudho Setan???
Yo koen iku sing nggudho Setan!”, kata Cak San seraya mengumbar tawa.
Ngatemo pun ikut tertawa terpingkal-pingkal.
Suasana sejenak hening, dan Ngatemo hanya tertunduk sambil merenungi dirinya. Benarkah dirinya bisa menggoda Setan, sedangkan Setan dari ujung rambut hingga kakinya pun belum ia kenal?
Setelah memikirkannya selama beberapa hari Ngatemo pun menyadari maksud dari satir Cak San tersebut.
“hehehe… iyo cak, bener ternyata aku sering nggudho Setan”, katanya.
“Yo, nek awakmu ora nggudho Setan, yo ora bakal Setan nggudho awakmu”, kata Cak San yang diamini dengan anggukan Ngatemo.
Namun adakah manusia yang penasaran, tentang siapa yang menggoda setan?
Ngatemo.
“sing nggudho setan iku sopo yo?”, katanya dalam hati.
Ngatemo, pemuda yang suka menyendiri itu pun bertanya pada Cak San penjual Gorengan yang juga salah satu takmir masjid Jl. Jombang.
“Cak San, Setan iku tugas e lak nggudo menungso ya… terus saiki, sing nggudho setan iku sopo cak?”, dengan nada bersemangat.
“sing ngudho Setan???
Yo koen iku sing nggudho Setan!”, kata Cak San seraya mengumbar tawa.
Ngatemo pun ikut tertawa terpingkal-pingkal.
Suasana sejenak hening, dan Ngatemo hanya tertunduk sambil merenungi dirinya. Benarkah dirinya bisa menggoda Setan, sedangkan Setan dari ujung rambut hingga kakinya pun belum ia kenal?
Setelah memikirkannya selama beberapa hari Ngatemo pun menyadari maksud dari satir Cak San tersebut.
“hehehe… iyo cak, bener ternyata aku sering nggudho Setan”, katanya.
“Yo, nek awakmu ora nggudho Setan, yo ora bakal Setan nggudho awakmu”, kata Cak San yang diamini dengan anggukan Ngatemo.
Wehehehe. Bener juga ya.
BalasHapusmasih relatif... kebenaran yg sesungguhx kita juga tidak benar2 mengetahui
Hapussaya masih ga mudheng bang...
BalasHapusemmm... kira2 begini mbk...
Hapussetan "menggoda" manusia karena kebanyakan prilaku kita yg memancing setan utk menggoda...
misalx prilaku korupsi, itu bisa saja [awalx] bukan bisikan setan, selanjutx setan hanya bersifat menstimulus manusia utk melakukan korupsi yg lebih, karena sudah diawali oleh niat diri sendiri, bisikan setan itupun terasa lebih mudah dituruti karena linier dg kemauan dr dalam diri.....
[kira2 seperti itu]